MODUL BELAJAR
PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN
Tingkat/Semester
: XI / GANJIL
Tahun
Pelajaran : 2016/2017
STANDAR KOPETENSI :
ADMINISTRASI HUMAS DAN
KEPROTOKOLAN
KOMPETENSI DASAR :
1.
MENGIDENTIFIKASI MACAM-MACAM
HUMAS
2.
MENGEVALUASI MACAM-MACAM HUMAS
3.
MENGIDENTIFIKASI PROFIL HUMAS
4.
MENGOLAH INFORMASI YANG
DITERIMA DARI MEDIA SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN
DISUSUN OLEH:
FAIZAH MUTIAYU NURROHMAINI (09)
SMK
N 11 WONOSARI
Jl.
Vereran Wonosari Gunungkidul Telp. (0274) 391054 Kode Pos 55812
2016
URAIAN MATERI
1.
MENGIDENTIFIKASI MACAM-MACAM HUMAS
A. Humas
Pemerintahan
Humas
Pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di pemerintahan
dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan
mereka. Mereka memberi informasi secara teratur tentang kebijakan,
rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi serta memberi pengertian
kepada masyarakat tentang peraturan dan segala sesuatunya yang berpengaruh
terhadap kehidupan masyarakat. Selain keluar humas pemerintahan dan politik
juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dam saran bagi para pejabat
tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi
masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang dilaksanakan, akan
dilaksanakan ataupun yang sedang diusulkan.
Tugas pemerintah
memang sangat berat , sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai
public dengan kepentingan yang sangat kompleks pula. Hal ini memang tidak lepas
pula dari “karakteristik”yang melekat dalam setiap program pemerintah antara
lain sbb :
1. Program pemerintah
ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakang, karakter,
ekonomi, pendidikan yang beragam.
2. Seringkali hasilnya
abstrak,yang sulit dilihat dalm waktu dekat bahkan panjang sekalipun karena
sifatnya yang integral dan berkesinambungan.
3. Program pemerintah
selalu mendapat pengawasasn dari berbagai kalangan,terutama pers, LSM dan
sebagainya.Mereka sangat berperan dalam proses penyadaran masyarakatmengenai
permasalahan mereka.
Karakterstik itulah
yang dapat dijadikan latar belakang mengapa humas pemerintahan perlu diterapkan
dan dikembangkan secara professional.Namun tugas yang berat tersebut ternyata
masih ditambah dengan hambatan penerapan humas yang ideal di pemerintahan.
Dengan demikian,ada
dua sisi yang melatar belakangi perkembangan humas pemerintahan
Sisi pentingnya humas
bagi pemerintahan
Hambatan-hambatan
yang dihadapi oleh humas pemerintahan.
B. Humas Industri dan
bisnis
Kesadaran masyarakat
tentang pengaruh keputusan industri dan bisnis terhadap hal-hal di atas dan
masyarakat sebagai sasaran market industri dan bisnis di sisi yang lain,
menimbulkan kesadaran kalangan industri dan bisnis untuk memperhatikan dan
melibatkan peranan masyarakat terhadap keputusan mereka. Sehingga ada hibungan
timbal balik yang merupakan ciri dan konsep humas. Mereka berdua pada akhirnya
memiliki kesadaran dan tanggungjawab dalam memelihara ketertiban, pertahanan,
konservasi alam dan ekonomi. Dari sisi manajemen (perusahaan),hal ni memerlukan
perhatian yanh lebih untuksenantiasa memberitahu masyarakat terhadap
masalah-masalah,alasan-alasan dan pembenaran atas keputusan-keputusan
manajemen. Sebaliknya, mereka juga harus mengetahui lebih banyak tentang
masyarakat dam kepentingan mereka atau kepentingan golongan –golonagn khusus,
yakni yang dapat mempengaruhi dampak terhadap industri dan bisnis.
Latar belakang diatas
turut pula mempengaruhi berkembangnya humas industridan bisnis. Beberapa
penerapan humas dalam industri dan bisnis meliputi : hubungan dengan pelanggan
dan peran humas terhadap marketinh yang pada akhirnya melahirkan terapan
marketing PR hubungan dengan pemegang saham, hubungan dengan pers, bantuan
untuk merekrut pegawai baru, hubungan dengan komunitas, hubungan dengan
perusahaan/organisasi lain, hubungan dengan pemerintahan.
C. Humas Sosial
·
Humas penegak hukum
Termasuk dalam hal
ini humas yang berada dalm kepolisian karena kepolisian telah menjadi perhatian
masyarakat dalm hubungannya terhadap kelompok minoritas, hak warga Negara,
penyalahgunaan obat bius, kejahatan, ketertiban umum dan sebagainya. Sebagai
hasilnya banyak golongan penegak hokum merasa perlu untuk membentuk grup-grup
penasihat warga Negara dan merangkap sebagai pejabat humas untuk bekerjasama
dengan mereka dan para media massa. Singkatnya, penegak hokum perlu
mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya mereka dapat membantu
masyarakat dengan baik.
·
Humas Profesi
Maksud penerapannya
adalah untuk mendapat pengakuan dan keprofesionalan dan publikasi tentang apa
yang telah mereka lakukan bagi kepentingan umum. Kampanye kesehatan, sadar
hokum, mass information, pengumpulan dan, publikasi perkembangan teknologi
kedokteran dan terobosan-terobosan baru hasil penelitian, pengalaman
dramatisdalam mencari berita,produksi dan pemutaran film-film profesi adalah
contoh penerapan humas profesi dokter, pengacara, waatawan, artis dan
sebagainya.
·
Humas Organisasi Sukarela
Peranannya untuk
merancang suatu program humas yang progresif, termasuk di dalamnya mengadakan
hubungan dengan pers.
·
Humas organisasi Internasional
Lahirnya humas
Internasional disebabkan oleh adanya perubahan sangat cepat di dalam segala
bidang, misalnya perkembangan di bidang pariwisata, komunikasi, tukar-menukar
di bidang pendidikan dan sebagainya. Semua itu memungkinkan terjadinya kontak
atau hubungan antarnegara.Dengan demikian, untuk memelihara hubungan yang baik
antara satu Negara dengan Negara yang lain humas memegang peranan penting.
Suatu contoh
penerapan humas internasional selain hubungan antarnegara adalah adanya
konfrensi tingkat dunia yang dihadiri oleh banyak negara.Humas organisasi
internasional menghadapi problema yang sama denagn organisasi lainnya,namun
medannya jauh lebih luas.
2.
MENGEVALUASI MACAM-MACAM HUMAS
A. Humas
Pemerintahan
Tugas
Humas Pemerintah
·
Menyebarkan informasi secara teratur
mengenai kebijaksanaan, perencanaan, dan hasil yang telah dicapai
·
menerangkan dan mendidik publik
mengenai perundang-undangan, peraturan-peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan
dengan kehidupan rakyat sehari-hari
·
Humas pemerintahan daerah pada
hakikatnya sama saja dengan humas pemerintahan pusat dalam hal pengorganisasian,
namun bedanya hanya pada ruang lingkup kerja saja.
·
menjalankan kegiatan kebijakan
publik dan pelayanan publik. Salah satu kegiatan humas
pemerintah dalam bidang kebijakan publik adalah membrikan berbagai informasi
tentang kebijakan pemerintahan yang mengikat rakyat atau masyarakat
·
Humas pemerintah juga harus
memberikan pelayanan terbaik, dengan birokrasi yang tidak berbelit-belit untuk
memberikan kepuasan kepada rakyat atau masyarakat sehingga dunia pemerintahan
memperoleh citra positif dari rakyat atau public
Ruang Lingkup Humas
Pemerintah
Humas dalam
pemerintahan dilakukan, baik ke dalam maupun keluar.Kegiatan humas pemerintah
yang bersifat ke dalam, berupa mengadakan analisis terhadap kebijakan partai
politik yang sudah dan sedang berjalan dan mengadakan
perbaikan sebagai kelanjutan dari analisis yang dilakukan terhadap kebijakan
publik, baik yang sedang berjalan maupun terhadap perencanaan kebijakan publik
yang baru. Sedangkan kegiatan humas pemerintah yang bersifat ke luar
berupa memberikan atau menyebarkan pernyataan-pernyataan secara jujur dan
objektif kepada publik,
dengan dasar mengutamakan kepentingan publik.
B. Humas Industri dan Bisnis
Tujuan Humas Industri dan Bisnis
·
Menumbuh kembangkan citra perusahaan
yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
·
Mendorong tercapainya saling pengertian
antara publik sasaran dengan perusahaan.
·
Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran
dengan public relation.
·
Efektif dalam membangun pengenalan
merek dan pengetahuan merek.
·
Mendukung bauran pemasaran.
Peran Humas Industri
dan Bisnis
·
Hubungan humas terhadap marketing yang
pada akhirnya melahirkan terapan marketing PR (MPR),
·
Hubungan dengan pemegang saham,
·
Hubungan dengan karyawan,
·
Hubungan dengan pers,
·
Bantuan untuk merekrut pegawai baru,
·
Hubungan dengan komunitas tertentu,
·
Hubungan antar perusahaan/organisasi
lain,
·
Hubungan dengan pemerintah (
legislative dan eksekutif).
C. Humas Sosial
TUGAS
HUMAS PENEGAK HUKUM
mendengarkan
dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya mereka dapat membantu masyarakat
dengan baik.
HUMAS
ORGANISASI KEAGAMAAN
sekarang
banyak memiliki staf humas yang mengurusi publikasi, publisitas, penerangan,
pengumpulan dana, dan penyelenggaraan special event.
HUMAS PROFESI
• Humas profesi adalah
untuk mendapat pengakuan akan keprofesionalan dan publikasi tentang apa yang
telah mereka lakukan bagi kepentingan masyarakat banyak.
• Contoh: Humas
Organisasi Sukarela
Sam Black (1998) menyebutkan bahwa aktivitas suatu organisasi sukarela yang besar apapun macamnya adalah suatu praktik humas yang kontinu karena sebagian besar dari para pekerja, baik di pusat maupun di cabang-cabangnya yang tersebar, tidak dibayar. Namun, dana selalu diperlukan untuk memelihara semangat yang tinggi dengan tetap menarik simpati mereka terhadap tujuan organisasi dan dengan memelihara kepercayaan mereka terhadap kebijakan dan efisiensi organisasi.
Sam Black (1998) menyebutkan bahwa aktivitas suatu organisasi sukarela yang besar apapun macamnya adalah suatu praktik humas yang kontinu karena sebagian besar dari para pekerja, baik di pusat maupun di cabang-cabangnya yang tersebar, tidak dibayar. Namun, dana selalu diperlukan untuk memelihara semangat yang tinggi dengan tetap menarik simpati mereka terhadap tujuan organisasi dan dengan memelihara kepercayaan mereka terhadap kebijakan dan efisiensi organisasi.
HUMAS ORGANISASI INTERNASIONAL
• Lahirnya hubungan
internasional disebabkan oleh adanya perubahan sangat cepat di dalam segala
bidang
• Bidang yang
berkembang: bidang pariwisata, bidang komunikasi, transportasi, tukar menukar
di bidang pendidikan seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, timbulnya masalah
internasional dalam bidang ekonomi, politik, dan sebagainya.
• Contoh kegiatan humas
internasional: konferensi-konferensi tingkat dunia yang dihadiri oleh banyak
Negara.
C.
MENGIDENTIFIKASI PROFIL HUMAS
Identitas dari
individu atau organisasi yang memberikan informasi kepadayang membutuhkan, dengan maksud untuk mengenali,
memahami, dan mempelajariindividu atau organisasi tersebut.
Berikut
ini adalah enam kriteria yang merangkum keahlian seorang praktisi PR yang baik,
terlepas dari latar belakang pribadinya.
· Mampu menghadapai
semua orang yang memiliki aneka ragam karakater dengan baik. Itu berarti ia
harus mampu dan mau berusaha untuk memahami serta, terkadang, bersikap toleran
kepada setiap orang yang di hadapinya tanpa harus menjadi seorang penakut atau
penjilat.
· Mampu berkomunikasi
dengan baik. Artinya, ia mampu menjelasakan segala sesuatu dengan jernih, jelas
dan lugas, baik itu secara lisan maupun tertulis, atau bahkan secara visual
(misalnya melalui gambar atau foto-foto).
· Pandai
mengorganisasikan segala sesuatu. Hal ini tetnunya menuntut di dalam kehidupan
pribadi.
· Memiliki integritas
personal, baik di dalam profesi maupun di dalam kehidupan pribadinya.
· Memiliki imajinasi.
Artinya, daya kreatifnya cukup baik sehingga ia mampi membuat jurnal internal,
menulis naskah untuk film dan video, menyusun rencana kampanye PR yang rinci
dan jelas, serta mampu mencari dan menemukan cara-cara yang semula tak
terbayangkan guna memecahkan berbagai masalah.
· Kemampuan mencari
tahu. Seorang praktisi PR dituntut untuk memiliki akses informasi yang
seluas-luasnya. Dalam hal ini, ia memang dituntut untuk menjadi seorang yang
serba tahu.
· Mampu melakukan
penelitian dan mengevaluasi hasil-hasil dari suatu kampanye PR, serta belajar
dari hasil-hasil tersebut.
Gambaran
umum tentang profil petugas humas dan kualifikasi yang dimilikinya sebagai
berikut.
· Petugas humas
haruslah orang cukup terampil, khususnya di bidang penulisan, mendengarkan,
berbicara, membaca dan menggunakan alat-alat komunikasi lainnya.
· PR harus memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang berbagai macam media dan memahami proses
manajeman.
· PR harus memiliki
kemampuan dalam memecahkan suatu masalah, dala mengambil keputusan, mengelola
opini public, mengefaluasi kecenderungan perilaku dan respo public.
· PR juga harus
memiliki selera dan perilaku yang baik tentang etika, simpati, dan empati,
kepemimpinan, semangat, kreativitas dan imajiasi, kematangan/stabilitas
kepribadian serta integritas pribadi.
4.
MENGOLAH INFORMASI YANG DITERIMA DARI MEDIA
SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN
Public
Relations (PR)
bukanlah kegiatan yang sembarangan, justru kegiatan ini membutuhkan perencanaan
yang berkelanjutan untuk menguntungkan pertumbuhan perusahaan. Hal ini didasari
oleh keyakinan bahwa kehidupan perusahaan akan bergantung pada opini publik.
Oleh karena itu, kegiatan PR harus dilakukan untuk membentuk respon positif
dari opini publik tersebut.
PR
adalah seni dan ilmu dalam menganalisis suatu isu, memprediksi konsekuensi,
mengorganisasi permasalahan, dan mengimplementasikan program rencana untuk
melayani organisasi dan publik.
Hubungan
PR merupakan hubungan dua arah. Di satu sisi, fungsinya adalah untuk
menafsirkan sebuah organisasi untuk masyarakat. Sementara di sisi lainnya,
kegiatan PR mampu melahirkan informasi mengenai apa yang diharapkan oleh
publik.
Untuk
melaksanakan kegiatan PR dengan baik, maka diperlukan proses. Mengingat,
kegiatan PR tidak hanya mementingkan hasil akhir, namun juga cara yang ditempuh
untuk memperoleh hasil akhir tersebut.
Dalam
memahami dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam lingkungan, seorang
praktisi PR harus memiliki tahap-tahap dalam melakukan kegiatannya. Menurut
Cutlip dan Center, ada empat proses public relations. Proses tersebut bersifat
dinamis, sehingga setiap unsur yang ada pun berkesinambungan. Keempat proses
tersebut adalah:
1. Research (penelitian)
Seorang praktisi PR harus mengenal
gejala dan penyebab permasalahan. Oleh sebab itu, praktisi PR perlu melibatkan
dirinya dalam penelitian dalam pe-ngumpulan fakta. Ia perlu memantau dan
membaca tentang pengertian, opini, sikap, dan perilaku orang-orang yang
berkepentingan dan terpengaruhi oleh tindakan perusahaan. “What’s happening
now?” merupakan kata-kata yang menjelaskan tahap ini. Seorang praktisi PR
harus jeli dalam melihat data dan fakta yang erat sangkut pautnya dengan
pekerjaan yang akan digarap. Segala keterangan harus diperoleh selengkap mungkin.
Dalam tahap mendefinisikan penilitian, seorang praktisi PR harus meng-olah data
faktual yang telah ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan, dan
menghasilkan penilaian, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari
data faktual yang telah didapat. Proses PR tidak sesederhana pengumpulan data
dan fakta, namun juga harus mengedepankan pengolahan, penelitian,
pengklasifikasian, dan penyusun-an data sedemikian rupa sehingga memudahkan
pemecahan masalah nantinya. Penelitian dalam pencarian data ini dapat dilakukan
dengan cara-cara: survei dan poling, wawancara, focus group discussion,
wawancara mendalam, dan walking around research.
2. Planning
(perencanaan)
Setelah tahap penelitian dan pencarian
data, praktisi PR melanjutkan ke tahap perencanaan. Dalam tahap ini, praktisi
PR melakukan penyusunan masalah. Ia melakukan pemikiran untuk mengatasi masalah
dan menentukan orang-orang yang akan menggarap masalah nantinya. Perencanaan
ini tidak boleh diabaikan, namun harus dipikirkan secara matang karena turut
menentukan suksesnya pekerjaan PR secara keseluruhan. Perencanaan disusun atas
data dan fakta yang telah diperoleh, bukan berdasarkan keinginan
PR. Berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan dan
pengambilan keputusan untuk membuat program kerja berdasarkan kebijakan lembaga
yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik. Kata kunci dari tahap ini
adalah, “What should we do and why?”
3. Action and
Communication (aksi dan komunikasi)
Komunikasi sering kali dilakukan
berdasarkan asumsi pribadi oleh seorang praktisi PR. Akibatnya, tindakan
tersebut terkadang membawa hasil yang buruk dan tidak disarankan karena akan
berisiko pada citra perusahaan. Tahap ini dilewati untuk mendapatkan jawaban
pertanyaan, “How do we do it and say it”. Tujuan dan objektivitas yang
spesifik harus dikaitkan untuk mencapai aksi dan komunikasi yang akan dilakukan
oleh praktisi PR. Ia harus mampu mengkomunikasikan pelaksanaan program sehingga
dapat mempengaruhi sikap publiknya yang kemudian mendorong mereka untuk
mendukung pelaksanaan program tersebut. Selain itu, ia juga harus melakukan
aksi dan melakukan kegiatan PR sebaik-baiknya. Kegiatan aksi ini merupakan
kegiatan komunikasi, selayaknya komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan
komunikasi organisasional.
4. Evaluation (evaluasi)
Cara untuk mengetahui apakah prosesnya
sudah selesai atau belum adalah dengan mengadakan evaluasi atas langkah-langkah
yang telah diambil. Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk mengukur
keefektifitasan proses secara keseluruhan. Pada tahap ini, ia pun dituntut
untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang telah ada. Akan
tetapi, perlu diingat bahwa nama tengah seorang praktisi PR adalah ‘krisis’.
Oleh karena itu, setelah selesai satu permasalahan, tidak menutup kemungkinan
untuk mendapatkan masalah baru lagi. Dengan demikian, tahap ini juga sebagai
acuan perencanaan di masa mendatang. Singkat kata, “How did we do?”
menjadi acuan dalam tahap ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar