TUGAS PENJASORKES ”SPRINT”
|
September 24
2014
|
|
Lari jarak pendek
adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan
penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh atau sampai jarak yang
telah ditentukan.
|
IX
A
|
|
Disusun Oleh :
1.
Awalia Rusy Na’imah
2.
Faizah Mutiayu Nurrohmaini
3.
Kartika Maharani
4.
Mileni Rahayu
Pengertian Atletik
Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti
"kontes". Atletik adalah kegiatan event di lintasan, dan di
lapangan, lari jalanan, lomba jalan cepat, lari lintas alam, dan lari bukit /
pegunungan. Perlombaan atletik terbagi dalam event lintasan (track) dan
event lapangan (field). Event lintasan terdiri dari nomor lari dan
jalan, sedangkan event lapangan terdiri dari nomor lempar (lempar lembing,
lempar cakram, tolak peluru, dan lontar martil) dan nomor lompat (lompat jauh,
lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat tinggi galah).
Atletik sering disebut sebagai ibu dari semua cabang
olahraga. Hal ini karena gerakan-gerakan dalam olahraga atletik terdapat pada
semua cabang olahraga yang lain.
Induk organisasi atletik se-Indonesia adalah PASI
(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Sedangkan induk organisasi atletik dunia
adalah IAAF (International Association Athletic Federation).
Sejarah Atletik
Atletik pada jaman purba sebenarnya
mempunyai gerakan dasar seperti lompat dan lempar yang telah dikenal oleh
bangsa-bangsa primitif pada jaman pra sejarah. Bahkan dapat dikatakan, sejak
adanya manusia, gerakan-gerakan itu telah dikenal.
Jika kita melakukan atletik dengan
tujuan mencapai prestasi pada jaman modern ini, maka lain halnya dengan bangsa
primitif pada jaman pra sejarah. Mereka melakukan gerakan-gerakan jalan, lari,
lompat, dan lempar semata-mata untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
seperti :
-
Mencari makan,
-
Mempertahankan diri dari serangan-serangan biatang buas,
-
Mengamankan diri terhadap keganasan alam (banjir, gempa bumi, letusan gunung
berapi, dan lain-lain.
Meskipun gerakan-gerakan dasar ini
telah dikenal sejak adanya manusia, tetapi perlombaan atletik yang telah
dilaksanakan dalam catatan sejarah, baru terjadi pada jaman purba, sekitar
1000 tahun sebelum masehi.
Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari. Oleh
sebab itu, atletik juga disebut sebagai olahraga tertua di dunia.
Sejarah Lari Sprint
Pada
olimpiade kuno di Yunani, tahun 766 sebelum masehi lomba yang diadakan hanya
lari. Pada zaman Kekaisaran Romawi juga ada pertandingan ini. Sayangnya,
pertandingan lari ini tidak berlangsung lama karena Kekaisaran Roma jatuh.
Untuk lari modern mulai diorganisasikan
200 tahun yang lalu. Pada olimpiade modern yang pertama pada tahun
1896, olahraga lari dilombakan untuk pertama kalinya.
Tentang Lari Jarak Pendek Atau
Sprint
Lari
cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan
kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan jarak
400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004)
sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan
kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.
Nomor atletik lari
jarak pendek biasa disebut sprint race. Karena itu pelari nomor atletik lari jarak pendek
sering disebut sprinter. Lari jarak pendek merupakan salah satu nomor yang
dilombakan pada Olimpiade Kuno di Yunani.
Cabang atletik lari
jarak pendek bisa diselenggarakan di dalam ruangan (indoor) atau di luar ruangan
(outdoor). Di negara-negara yang memiliki empat musim, perlombaan indoor biasa
dilangsungkan pada musim dingin. Sementara perlombaan outdoor biasanya
diselenggarakan pada musim panas.
Bagi mereka yang
kurang memahami tentang atletik, terutama cabang lari, mungkin akan sedikit
bingung dengan istilah lari jarak pendek. Selain ditentukan jarak, lari ini
dikenal dengan nama sprint. Dinamakan sprint karena olahraga ini mengandalkan
kecepatan otot, terutama pada otot tungkai untuk bisa bekerja dengan tenaga
penuh atau full speed.
Otot tungkai ini
akan digunakan bekerja maksimal guna menghasilkan kecepatan larisang atlet.
Hal ini karena lari jarak pendek ini menuntut seorang pelari untuk bisa
mencapai finis dengan cepat tanpa perlu mengatur ritme lari atau pernafasan.
Inilah yang membedakan dengan jenis lari lain seperti pada lari jarak menengah
dan lari jarak jauh atau marathon.
Pada kedua jenis
lari tersebut, seorang pelari harus bisa menjaga ritme lari mereka. Sang atlet
harus tahu waktu kapan berlari dengan kecepatan sedang dan juga saat berlari
dengan kecepatan penuh. Di sisi lain, pelari harus pula mampu mengatur
pernafasan mereka agar stamina yang ada bisa digunakan untuk menyelesaikan
seluruhperlombaan lari.
Untuk lari jarak
pendek sendiri memiliki beberapa nomor yang biasa dipertandingkan. Jarak yang
biasa dilombakan terdiri menjadi lima jenis. Yaitu untuk jarak 50 meter, 60
meter, 100 meter, 200 meter serta 400 meter. Namun pada saat ini yang paling
sering dilombakan pada berbagai ajang kejuaraan resmi hanyalah tiga nomor
terakhir saja. Sementara untuk nomor 50 dan 60 meter, biasanya hanya digunakan
untuk perlombaan amatir saja.
LARI JARAK PENDEK (SPRINT)
Nomor Lari
-. Lari jarak pendek 100, 200, 400
meter
-. Lari jaraj menengah 800, 1500 meter
-. Lari jarak jauh 5000, 10000 meter
dan marathon 42,195 km
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara
start, ialah:
- Start berdiri (standing start)
- Start jongkok (crouching start)
- Start melayang (flying start)
dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.
Secara
teknis penggunaan start jongkok yang digunakan sama. Yang membedakan hanyalah
pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh.
Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.
Teknik
lari jarak pendek terbagi menjadi tiga, yaitu start jongkok, gerakan lari, dan
teknik memasuki garis finish.
1). Start jongkok
Cara melakukan start jongkok adalah
sebagai berikut:
•
Posisi berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada sandaran blok start, lutut
kaki belakang berada sejajr dengan ujung kaki depan.
•
Kedua lengan lurus sejajr dengan bahu, dan jari-jari tangnan diletakkan
dibelakang garis start.
•
Berat badan bertumpu di kedua tangan, sehingga sikap seimbang dapat
dipertahankan sampai ada aba-aba.
Start jongkok yang digunakan oleh
pelari jarak pendek, dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
• Start jongkok pendek (bunch
start): jarak kaki saat jongkok 14-28 meter
• Start jongkok menengah (medium
start): jarak kaki saat jongkok 35-42 meter
• Start jongkok panjang (long
start): jarak kaki saat jongkok 50-70 meter
Aba – aba start pada perlombaan lari
sprint adalah sebagai berikut:
• Bersedia
Pelari
menuju tempat start didepan blok start dengan melangkahkan mundur seperti
merangkak, dengan meletakkan kaki pada blok start, yang disusul kaki belakang,
kedua ujung kaki tetap menyentuh tanah, jari-jari tangan tepat di belakang
garis start. Kedua lengan tetap dalam posisi lurus dengan sidikit melebar dari
bahu. Bahu sedikit condong ke depan berat badan berada di tengah-tengah
sehinggabadan dalam posisi seimbang. Punggung diangkat sedikit agak rata,otot
leher dan rahang rileks, kepala bagian belakang segaris dengan punggung,
pandangan ke bawah atau ke depan sekitar 1-2 meter dengan garis start dan
konsentarsi dengan aba-aba selanjutnya.
Perhatikan!!!
Pada aba-aba bersedia pelari maju menuju garis start untuk menempatkan kaki
tumpu pada balok start, kaki yang kuat diletakan di depan. Letakkan tangan
tepat di belakang garis start.
Hal-hal yang penting dalam sikap start:
1.
Letak tangan lebih lebar sedikit dari bahu, jari-jari dan ibu jari membentuk
huruf V terbalik, bahu condong ke depan/sedikit di depan tangan, lengan lurus.
2.
Kepala sedemikian rupa sehingga leher tidak tegang, mata memandang ke lintasan
kira-kira 2m atau pandangan di antara kedua lengan menghadap garis star.
3.
Tubuh rileks/ tidak kaku
4.
Pikiran dipusatkan pada aba-aba berikutnya.
5.
Jarak letak kaki terhadap garis star tergantung dari bentuk sikap yang
dipegunakan:
a.
Bunch Start/Start Jongkok Jarak Pendek
Letak kaki belakang terpisah kira-kira 25 – 30 cm. ujung
kaki belakang ditempatkan segaris dengan tumit kaki muka bila dalam sikap
berdiri. Jarak kaki dari garis star kira-kira: kaki depan 45 cm, kaki belakang
70 cm, tergantung dari panjang tungkai.
b.
Medium start/start jongkok jarak menengah
Pada waktu sikap berlutut, letak lutut kaki belakang di
samping ujung kaki depan, jarak kaki dari garis star kira-kira kaki depan 37
cm, kaki belakng 85 cm, tergantung dari panjang tungkai.
c.
Longated start/start jongkok jarak jauh
Pada
waktu sikap lutut, letak lutut kaki belakang di samping bagian belakang dari
tumit kaki depan, jarak kaki dai agis star kira-kira: kaki depan 32 cm, kaki
belakang 100 cm, tergantung dari panjang tungkai masing-masing pelari.
• Siap
Angkat
pinggul ke atas, dengan barat badan berada di kedua tangan dan pandangan ke
bawah dengan mengikuti gerakan badan, kedua lengan dalam sikap lurus membentuk
sudut 120 derajat.
Secara rinci gerakan pada aba-aba
siap
Angkat
pinggul kearah atas hingga sidikit lebih tinggi dari bahu, jadi garis punggung
menurun kedepan. Berat badan lebih kedepan. Jaga keseimbngan sampai aba-aba
berikutnya bunyi pistol. Kepala rendah, leher tetap rileks (santai aja!),
pandangan ke arah garis star di antara bawah tangan. Lengan tetap lurus/ siku
jangan bengkok. Pada waktu mengangkat pinggul disertai dengan mengambil nafas
dalam-dalam. yang paling penting konsentrasi penuh pada bunyi pistol/ bunyi
sempritan atau bunyi lainya yang disepakati bersama.
• Ya
Tolakkan kaki pada blok start, ayunkan
kedua lengan ke depan secara bergantian dan berlawanan dengan gerakan kaki
(jika tangan kanan didepan maka kaki kanan dibelakang, begitu juga sebaliknya).
Secara rinci
Ayunkan
lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat (gerakan lengan harus
harmonis dengan gerak kaki). Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkadang
lurus. kaki kanan melangkah secepat mungkin, serendah mungkin mencapai tanah
pada langkah pertama. Berat badan harus meluncur lurus kedepan, dari sikap
jongkok berubah kesikap lari, berat badan harus naik sedikit demi sedikit tidak
langsung tegak, hindarkan gerakan ke samping. Langkah lari makin lama makin
menjadi lebar, enam sampai sembilan langkah pertama merupakan langkah
peralihan. Bernafas seperti biasa, menahan nafas berarti menegakkan badan.
Suatu
hal yang perlu mendapat perhatian sebelum melakukan star ialah pemanasan dengan
sebaik-baiknya, merangsang persendian dan meregang otot-otot ditambah dengan
gerakan lari cepat. Hal itu dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya
cidera otot.
2). Gerakan lari
Gerakan
sprint, dibagi menjadi 3 gerakan, yaitu:
• Posisi tubuh pada saat lari
Posisi tubuh/badan condong ke depan
secara wajar, serta otot sekitar leher dan rahang tetap rileks dengan kepala
dan punggung dalam posisi segaris. Pada saat lari mulut tertutup dan rapat
serta pandangan ke depan lintasan.
• Ayunan kedua lengan
Ayunan lengan dilakukan dari
belakang ke depan secara berganti-ganti dengan siku sedikit dibengkokkan.
• Gerakan langkah kaki
Langkah kaki panjang dan dilakukan
secepat mungkin. Pendaratan kaki/tumpuan selalu pada ujung telapak kaki,
sedangkan lutut sedikit dibengkokkan.
3). Memasuki finish
Memasuki
garis finish merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai sukses.
Keterlambatan persekian detik memasuki garis finish sangatlah rugi.
Teknik memasuki garis finish:
Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai finis.
-
Lari terus tanpa perubahan apapun.
-
Dada dicondongkan ke depan/ membusungkan dada kedepan, tangan kedua-duanya
diayunkan ke bawah belakang, atau dalam bahasa jawa disebut ambyuk.
-
Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke
depan, yang lazim disebut The String.
Jarak
20 meter terakhir sebelum garis finis meupakan perjungan untuk mencapai
kemenangan dalam perlombaan lari, maka yang perlu diperhatikan adalah kecepatan
langkah, jangan menengok lawan, jangan melompat, dan jangan perlambat langkah
sebelum melewati garis finis.
Yang dilarang adalah:
• Meloncat pada saat memasuki garis
finish
• Menarik/menggapai pita finish
• Berhenti mendadak atau mengurangi
kecepatan digaris finish.
Dari ketiga teknik dalam lari sprint
tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Konsentrasilah pada saat start dan
lari
• Pertahankan lari dari mulai start
sampai garis finish
• 30 meter menjelang finish lari
harus dipercepat
• Sikap lari tetap pada jalur lurus
• Badan tidak oleng ke kiri maupun
kanan.
Gerakan Lari Jarak Pendek
Setelah
melakukan gerakan start dengan langkah-langkah peralihan yang meningkat makin
lebar dan condong badan yang berangsur-angsur berkurang, maka kemudian
dilanjutkan dengan melakukan gerakan lari cepat.
Cara melakukan gerakan lari cepat sebagai berikut:
a.
Kaki bertolak kuat-kuat sampai terkejang lurus. Lutut diangkat tinggi-tinggi
(setinggi punggul). Tungkai bawah mengayun ke depan untuk mencapai langkah
lebar (lebar langkah sesuai dengan panjang tungkai).
b.
Usahakan agar badan tetap rileks, badan condong ke depan dengan lutut antara 25
– 30 derajat. Hal ini hanya dapat terlaksana bilamana gerak lengan tidak
terlalu berlebih-lebihan.
c.
Lengan bergantung di samping tubuh secara wajar. Siku ditekuk kira-kira 90
derajat. Tangan menggenggam kendor. Gerakan atau ayunan lengan ke muka dan ke
belakang harus secara wajar, gerakan lengan makin cepat berimbang dengan
gerakan kaki yang makin cepat pula.
Lari
jarak pendek dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
Peraturan lari jarak
pendek bisa dimodifikasi, misalnya dengan menggunakan teknik start berdiri.
Aba-aba “bersedia” posisi tubuh berdiri fileks, aba-aba “siap” condong tubuh ke
depan sehingga berat badan lebih ke depan. Gerakan kaki dan tangan menyesuaikan
gerakan tubuh. Pada saat aba-aba “ya”
ayun lengan dan kaki
ke depan dan belakang kuat-kuat dan langkahkan secepat mungkin. Kalian pun
dapat memodifikasi peraturan lari jarak pendek dengan mengubah jarak lari,
misalnya 100 m menjadi 50 meteratau 75 meter.